Hubungan Berat Badan Lahir (BBL) Bayi dan Perilaku Asi Eksklusif Terhadap Stunting Pada Balita

Authors

  • Nadia Maulidah Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes
  • Anggray Duvita Wahyani Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes

DOI:

https://doi.org/10.46772/jigk.v2i01.253

Keywords:

ASI Eksklusif, BBLR, Stunting

Abstract

Stunting merupakan salah satu indikasi buruknya status gizi pada anak. Prevalensi stunting di Jawa Tengah pada tahun 2017 28,5 %.Dukuhmaja merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerja puskesmas Jatirokeh, Survey yang dilakukan di 7 posyandu yang ada di desa Dukuhmaja didapatkan dari 330 balita yang diukur terdapat 39 yang mengalami stunting. Hasil wawancara menunjukan bahwa semuanya lahir dengan berat badan lahir normal yaitu diatas 2500 gram, namun perilaku ASI Eksklusif di desa Dukuhmaja masih sangat rendah, dari 70 balita hanya terdapat 2 balita yang mendapatkan ASI Eksklusif. Jenis penelitian analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi berjumlah 330 orang balita, sampel 70 responden dengan teknik accidental sampling. analisis data secara bivariat. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 13 orang balita mengalami stunting, tidak ada balita yang lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan hanya 2 balita yang  mendapatkan ASI Eksklusif. Tidak ada hubungan yang signifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan kejadian stunting diamana p value >0,05 yaitu 0.995 dan juga tidak ada hubungan antara perilaku pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting dengan p value > 0,05 yaitu 0.25. dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara BBLR dan ASI Eksklusif dengan kejadian stunting.

 

 

Author Biographies

Nadia Maulidah, Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes

 

 

Anggray Duvita Wahyani, Program Studi Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhadi Setiabudi Brebes

 

 

References

Z. Oktarina and T. Sudiarti, “FAKTOR RISIKO STUNTING PADA BALITA (24—59 BULAN) DI SUMATERA,” J. Gizi dan Pangan, 2014, doi: 10.25182/jgp.2013.8.3.177-180.

F. O. Aridiyah, N. Rohmawati, and M. Ririanty, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factor Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas),” e-Jurnal Pustaka Kesehat., vol. 3, no. 1, pp. 163–170, 2015, [Online]. Available: http://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/download/2520/2029.

Almatsier, Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Baliwati. 2011.

A. Rahayu, F. Yulidasari, A. O. Putri, and F. Rahman, “Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun,” Kesmas Natl. Public Heal. J., 2015, doi: 10.21109/kesmas.v10i2.882.

A. Proverawati and C. Ismawati, “BBLR (Berat Badan Lahir Rendah),” Yogyakarta, Nuha Med., 2010.

M. A. Siregar, “Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi,” Gizi, 2014.

M. K. Malde, L. Zerihun, K. Bjorvatn, and K. Julshamn, “Intake of iron, zinc and iodine in 28 ethiopian children living in wonji shoa sugar estate, assessed by duplicate portion technique,” Sci. Res. Essays, 2010.

M. Mahmud, “GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ZAT GIZI, TINGKAT KONSUMSI DAN STATUS GIZI BALITA DIPOSYANDU ASOKA PUSKESMAS TULEHU …,” Glob. Heal. Sci., 2019.

E. Saraswati and I. Sumarno, “RISIKO IBU HAMIL KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DAN ANEMIA UNTUK MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR),” Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan. 1998.

Downloads

Published

2020-08-31

How to Cite

Maulidah, N. ., & Wahyani, A. D. . (2020). Hubungan Berat Badan Lahir (BBL) Bayi dan Perilaku Asi Eksklusif Terhadap Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan (JIGK), 2(01), 7–10. https://doi.org/10.46772/jigk.v2i01.253

Issue

Section

Articles