HUBUNGAN ASUPAN MAKAN, AKTIVITAS FISIK, DAN STATUS GIZI DENGAN KADAR KOLESTEROL DARAH PRA LANSIA DAN LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LOSARI
DOI:
https://doi.org/10.46772/jigk.v4i01.788Keywords:
Aktivitas Fisik, Asupan Makan, Kadar Kolesterol Darah, Pra Lansia Dan Lansia, Status GiziAbstract
Penyakit tidak menular (PTM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menjadi perhatian nasional maupun global. Salah satu penyebab terjadinya PTM adalah tingginya kadar kolesterol darah. Kadar kolesterol darah tinggi mudah melekat pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan aterosklerosis. Kolesterol tinggi terjadi pada sebagian besar kelompok umur > 60 tahun. Meningkatnya kadar kolesterol dapat dipengaruhi oleh asupan makan, aktivitas fisik dan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makan, aktivitas fisik, dan status gizi dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Losari. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 70 responden, dengan menggunakan analisis Chi square terdapat hubungan antara asupan lemak (p=0,040), asupan serat (p=0,042), dan status gizi (p=0,027) dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia, sedangkan asupan kolesterol (p=0,051) dan aktivitas fisik (p=0,506) tidak terdapat hubungan dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia di wilayah kerja Puskesmas Losari. Terdapat hubungan antara asupan lemak, asupan serat dan status gizi dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia, dan tidak ada hubungan antara asupan kolesterol dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pra lansia dan lansia. Menjaga asupan makan, serta meningkatkan aktivitas fisik dapat menghindari tingginya kadar kolesterol.
References
Kementrian Kesehatan RI. Buku Pedoman Manajemen Penyakit tidak Menular. Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI; 2019.
Alodiea Y, Santi M. Pengaruh pola makan terhadap kadar kolesterol total. [internet]. 2017 Des;13(4). Available from:https://journsl.unhas.ac.id/index.php/mkmi/article/view/2132/pdf
Kementrian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2021.
Kemenkes RI. Profil penyakit tidak menular tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI; 2017
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2019. Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah; 2020.
Masrikhiyah R, Setyaningsih S. Hubungan Asupan Zat Gizi Dan Aktivitas Fisik Pada Lansia Dengan Kejadian Hipertensi. Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan (JIGK). 2019 Aug 29;1(01):28-33.
Kokkinos, Peter. Physical activity and cardiovascular disease prevention. wahinton DC, USA: Jones and Bartlett publishers; 2010
Fatmawati E. Hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pada pra lansia di Desa Gemaharjo Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pecitan. Madiun. 2020
Koryaningsih A, Wahyani DA. Hubungan antara asupan energi dan aktivitas fisik dengan obesitas pada buruh perempuan. 2019 Augst;1(1):11-18.
Septianggi NF, Mulyati T, Sulistya KH. Hubungan asupan lemak dan asupan kolesterol dengan kadar kolesterol total pada penderita jantung koroner rawat jalan di RSUD Tugurejo Semarang. 2013 Nov;2(2):13-20.
Ayuandira A. Hubungan konsumsi makan, status gizi, stres kerja, dan faktor lain dengan hiperkolesterolemia pada karyawan PT Semen Padang tahun 2012 [skripsi]. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia;2012.
Soeharto I. Serangan jantung dan stroke, hubungannya dengan lemak dan kolesterol. Jakarta: PT gramedia pustaka utama; 2004.
Ramadhan Sava V. Hubungan Lingkar Perut, Asupan Serat, dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Kolesterol Total [Skripsi]. Surakarta; Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta: 2019.
Fairudz A, Nisa K. Pengaruh serat pangan terhadap kadar kolesterol penderita overweight. 2015 nov;4(8):120-126
Dewandaru SE. Hubungan asupan lemak total dan asupan kolesterol dengan kadar kolesterol darah pada lansia di Posyandu Aisyiyah Kota Surakarta [Skripsi]. Surakarta; Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta: 2015.
Waloya T, Rimbawan, Andrawulan N. Hubungan antara konsumsi pangan dan aktivitas fisik dengan kadar kolesterol darah pria dan wanita dewasa di Bogor. 2013 March;8(1):9-16.
Lingga L. Sehat dan sembuh dengan lemak. jakarta: PT Elex Media; 2012
Aditya T. Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hiperkolesterolemia pada populasi dewasa di Dusun Dlingseng, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta [Skripsi]. Yogyakarta; Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma: 2018.
Syarfaini, Ibrahim A I, Yuliana. Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Terhadap Kadar Kolesterol pada Aparatur Sipil Negara. 2020 Nov;13(1):53-60.
Mamat. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar kolesterol HDL di Indonesia (Analisis data sekunder IFLS 2007/2008) [Skripsi]. Depok; Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia: 2010.
Mempuni Y, Wulandari A. Cara jitu mengatasi kolesterol. Yogyakarta: Penerbit Andi. 2011.
Soetardjo, Susirah. Gizi seimbang dalam daur kehidupan. Atmatsier et al. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka I ndonesia. 2011.
Irvan A. Resiko jantung koroner dapat meningkatkan akibat menopouse. Diperoleh tanggal 6 Februari 2019 dari http://www.pjnhk.go.id/content/view/221/31/. 2007
Sena Prata AN, Sa’pang M, Palupi CK. Hubungan asupan zat gizi, indeks massa tubuh, dan aktivitas fisik terhadap kolesterol darah total pada pasien penyakit jantung koroner di RSUD Kota Prabumulih. 2020 Mei;1(1):1-12.
Winda, Yuniar N, Ismail SC. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kadar Kolesterol Total dalam Darah pada Petugas Kepolisian di Polresta Kota Kendari. 2017 Agustus;2(7):1-10.
WHO. The Asian Pasific Perspective: Redefining Obesity and its Treatment. 2000.
Bray, G.A. Obesitas. Dalam : Kaplan, N.M & Stamler, J. Pencegahan penyakit jantung koroner. EGC. Jakarta. 1994.
Madupa, Asli. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Total Kolesterol Orang Dewasa di Perkotaan Indonesia [tesis]. Depok. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. 2006.