Persepsi Pendidikan Bagi Siswa Broken Home (Studi Kasus SDN Dukuh Payung Jatirokeh)
DOI:
https://doi.org/10.46772/kontekstual.v1i02.157Keywords:
Broken Home, Interaksi Sosial, Persepsi PendidikanAbstract
Broken home adalah kondisi tidak berfungsinya peran keluarga karena sering terjadi perselisihan yang menyebabkan pertengkaran dan berakhir pada perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi sosial dan presepsi pendidikan siswa broken home. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Simpulam penelitian ini adalah 1) proses interaksi sosial siswa keluarga broken home terjadi kerjasama, simpati dan akamodasi yang sangat rendah, sering terjadi pertikaian, 2) Persepsi pendidikan yang muncul yaitu pendidikan sebagai sarana untuk berinteraksi dengan teman sebaya, pendidikan untuk menambah ilmu pengetahuan , pendidikan untuk menggapai cita - cita, dan pendidikan untuk menumbuhkan karakter. Siswa dengan keluarga broken home melaksankan pendidikan berdasarkan apa yang difikirkan (meaning). Dalam proses penafsirannya dipengaruhi oleh tindakan-tindakan orang lain dalam proses interaksi seperti perhatian dari guru, interaksi dengan teman sebaya, motivasi untuk melaksanakan pendidikan dari wali siswa (languange). Proses pemaknaan disempurnakan melalui interaksi yang terjadi dengan guru dalam proses KBM, wali siswa dilingkungan keluarga dan teman sebaya baik dalam proses KBM maupun bermain bersama (thought).