Model Sinau Bareng pada Jamaah Maiyah dalam Konteks Demokrasi dan HAM

Authors

  • Yuni Suprapto Pendidikan IPS, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang
  • Masrukhi Masrukhi Pendidikan IPS, Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang

DOI:

https://doi.org/10.46772/kontekstual.v4i01.749

Keywords:

Model, Sinau Bareng, Jamaah Maiyah, Demokrasi, HAM

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsiskan Model Sinau Bareng Jamaah Maiyah yang kemudian di bedah dalam perspektif Demokrasi dan HAM. Metode menggunakan kajian konseptual studi literasi. Hasil kajian konseptual, ada empat konsep yang asal oleh pendiri Maiyah yakni Cak Nun, empat konsep yakni; 1) Maiyah boleh dihadiri oleh semua manusia tanpa batasan identitas, keilmuan, profesi, maupun secara struktur; 2) semua jamaah bebas untuk bersuara, bebas bertanya dan bebas menjawab sesuai dengan kapasitas dan keilmuannya masing-masing; 3) setiap kegiatan sinau bareng bebas untuk memasukkan atau menyisipkan kesenian apapun, hal ini cukup berbeda dengan konsep-konsep pengajian mainstream; 4) tidak pernah disimpulkan sepihak, diskusi para jamaah yang hadir dituangkan dalan kegiatan sinaui bareng dalam konteks kehidupan. Kegiatan sinau bareng atau disebut Maiyahan selalu mengakomodir dan mewadahi keberagaman manusia, keragaman masyarakat, keberagaman budaya, bahkan keberagaman yang sifatnya luas yakni keberagaman universal.

References

A. Nugraha, “Moderate Islam as New Identity in Indonesian Foreign Policy : Between Global Role Aspiration and Co-Religious Solidarity,” Jicsa, vol. 1, no. 1, pp. 12–35, 2012.

L. S. Nugraha, “Strategi, Agen, dan Posisi Emha Ainun Nadjib di Arena Sastra dan Arena Sosial,” J. Poet., vol. III, no. 2, 2015.

Ghofur Mohammad, “Mafaza dan Diskursus Baru Tentang Timur-Barat Peradaban,” caknun.com, 2020. .

Andi Winata Sari, “Living Hadis Oral, Lisan Dan Tulisan Jamaah Maiyah, Emha Ainun Najib Dan Gamelan Kiai Kanjeng,” TARBIYA Islam. J. Pendidik. dan Keislam., vol. 7, no. 2, pp. 189–207, 2018.

W. Handayani and A. M. Masykur, “Memahami Pengalaman Religius Jama’ah Maiyah Gambang Syafaat Semarang,” Empati, vol. 4, no. 1, pp. 195–201, 2015.

A. Yaqin, “Pendidikan Humannis Reigius dalam kegiatan Maiyah Bang Bang Wetan di Surabaya,” State Islamic University Sunan Ampel Surabaya, 2017.

M. Syarifudin, “Konstruksi Identitas dan Ruang Publik Jamaah Maiyah Bangbang Wetan Surabaya,” UIN Sunan Ampel Surabaya., 2017.

Ahmad Afif, “Rerpesentation of Spiritual Well-Being on Jamaah Maiyah Yogyakarta,” UIN Sunan Kalijaga, 2018.

Nas’atul Akmaliyah, “Dampak Ajaran Spiritual Emha Ainun,” Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2017.

Helmi Mustofa, “Mirel Si Bintang Sinau Bareng Lingkungan Hidup,” Yogyakarta, 2019.

H. Falahudin, “Multikulturalisme Dalam Komunitas Maiyahgambang Syafaat Di Kota Semarang,” Universitas Neger Semarang, 2020.

K. dan I. M. Ni‟mah, “Konsep Pendidikan Multikultural Menurut Caknun (Studi atas Jamaah Maiyah Cak Nun),” AL-IMAN J. Keislam. dan Kemasyarakatan, vol. 2, no. 2, pp. 214–232, 2018.

S. Aziz Muzayin, Hafiedh Hasan, “Pluralisme Dalam Pengajian Maiyah Emha Ainun Nadjib 1,” J. Madaniyah, vol. 9, pp. 170–183, 2019.

Farah Farida Tantiani, “Belajar dalam maiyah RELEGI,” J. Sosiol. Pendidik. Humanis, vol. 1, pp. 71–77, 2016.

A. U. Albab, “Pop Culture Maiyah Gambang Syafaat,” Universitas Walisongo, Negeri, 2017.

A. Ramadhan, “Pendidikan Humanis Religius Dalam Kegiatan Maiyah Mocopat Syafa’at Di Kasihan, Bantul Yogyakarta Bulan Januari – Desember Tahun 2016,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2017.

M. Rozi, “Negeri Kecil di Negeri Besar: Studi tentang upacara ritual Komunitas Maiyah di Bantul Yogyakarta,” Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 2005.

Downloads

Published

2022-08-31

How to Cite

Suprapto, Y., & Masrukhi, M. (2022). Model Sinau Bareng pada Jamaah Maiyah dalam Konteks Demokrasi dan HAM. Jurnal Ilmiah KONTEKSTUAL, 4(01), 43–52. https://doi.org/10.46772/kontekstual.v4i01.749

Issue

Section

Articles