Faktor Risiko Stunting pada Balita 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kluwut Kabupaten Brebes
DOI:
https://doi.org/10.46772/jigk.v6i02.1684Keywords:
stunting , riwayat bblr , imunisasi dasar , pemberian asi eksklusif, pemberian MP-Asi, pekerjaan ibuAbstract
Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi anak di Indonesia dengan angka prevalensi yang tinggi. Terdapat beberapa faktor penyebab dari masalah gizi stunting diantaranya yaitu: riwayat BBLR, status imunisasi dasar, riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat pemberian MP-ASI dan status pekerjaan Ibu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kejadian stunting dengan riwayat BBLR, status imunisasi dasar, riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat pemberian MP-ASI dan status pekerjaan Ibu. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian case control. Sampel dalam penelitian berjumlah 98 balita usia 24-59 bulan. Instumen dalam penelitian berupa microtoise, lembar kuesioner dan buku KIA. Uji statistik yang digunakan untuk mengolah data adalah Uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan riwayat BBLR (p=0,001, OR=5,97), terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan status imunisasi dasar (p=0,002, OR=3,54), terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan riwayat pemberian ASI eksklusif (p=0,001, OR=10,57), terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan riwayat pemberian MP-ASI (p=0,001, OR=8,53), terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan status pekerjaan ibu (p=0,001, OR=9,64), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan riwayat BBLR, status imunisasi, riwayat pemberian ASI eksklusif, riwayat pemberian MP-ASI dan status pekerjaan Ibu.
References
Atmarita, Zahrani Y., Direktorat Kesehatan Gizi dan Masyarakat dan Sekretariat Percepatan
Perbaikan Gizi. (2018). Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2018). 160 Kabupaten/Kota Prioritas dengan
Masing-masing 10 Desa untuk Penanganan Stunting. Jakarta: Kementerian Koordinator
Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Dahlan, M. S. (2016). Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Epidemiologi Indonesia.
Darmawan, Syarief. (2020). Hubungan Antara Infeksi Parasit Usus dengan Pendek. Jakarta:
Jendela Data & Informasi Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. (2022). Stunting (TB/U: Sangat Pendek dan Pendek)
Kabupaten Brebes bulan Oktober 2021. Brebes: Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
Fikawati, S., Syafiq, A., & Veratamala, A. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Depok: Rajawali
Pers.
Kemenkes RI. (2020). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
tentang Standar Antropometri Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Masriadi. (2017). Epidemologi Penyakit Menular. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Peraturan Menteri Kesehatan No. 2. 2020. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar
Antropometri Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
Ramayulis, R. dkk. (2018). Stop Stunting dengan Konseling Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya
Grup.
Thamaria, Netty. (2017). Bahan Ajar Gizi Penilaian Status Gizi. Kemenkes RI.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. 2017. 100 Kabupaten/Kota Prioritas
Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) Ringkasan. Jakarta.
Tim Riskesdas. (2019). Laporan Provinsi Jawa Tengan Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga
Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB).
Aisyah, Suyatno, & Rahfiludin, M.Z. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Stunting pada Anak Kelas Satu di SDI Taqwiyatul Wathon Daerah Pesisir Kota Semarang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 7, No.1.
Bentian I., Mayulu N., Rattu A. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Stunting pada Anak TK di
Wilayah Kerja Puskesmas Siloam Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe Provinsi Sulawesi
Utara. JIKMU. Vol. 5, No. 1.
Damanik, R. Y. dkk. (2015). Hambatan Kinerja Konselor Menyusui dalam Meningkatkan
Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di Kota Kupang. Indonesian Journal of Human Nutrition.
Vol. 2, No. 2.
Ismail, H. 2018. Syariat Menyusui dalam Al-Qur’an (Kajian Surat Al-Baqarah ayat 233).
Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ibnu Al-Qur’an dan Tafsir. Vol 3, No.1.
Mesfin, F., Berhane, Y, & Worku, A. (2015). Prevalence and Associated Factors of Stunting
Among Primary School Children in Eastern Ethiopia. Nutrition and Dietary Supplements.
Vol. 7.
Mugianti, S. dkk. (2018). Faktor Penyebab Anak Stunting Usia 25-60 Bulan di Kecamatan
Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan. Vol. 5.
Nugraheni, D., Nuryanto, Wijayanti, H.S., Panunggal, B., & Syauqy, A. (2020). ASI
Eksklusif dan Asupan Energi berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Usia 6-24 Bulan
di Jawa Tengah. Journal of Nutrition College. Vol. 0, No. 2.
Permana, P., & Wijaya, G. B. R. (2019). Analisis Faktor Risiko Bayi Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR) di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Gianyar
I Tahun 2016-2017. Intisari Sains Medis. Vol. 10, No. 3.
Rahayu, A. dkk. (2015). Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak
Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. Vo. 10, No. 2.
Ratnasari, D., & Endriani, R. (2020). Hubungan Tingkat Konsumsi Zink dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) pada Kejadian Stunting pada Anak Batita. Jurnal Ilmiah Gizi dan
Kesehatan. Vol. 2, No. 1.
Savita, R.. & Amelia, F. (2020). Hubungan Pekerjaan Ibu, Jenis Kelamin dan Pemberian ASI
eksklusif terhadap Kejadian Stunting pada Balita 6-59 Bulan di Bangka Selatan. Jurnal
Kesehatan Poltekkes Kemenkes RI Pangkalpinang. Vol. 8, No. 1.
Wanda, Y.D., Elba, F., Didah, Susanti, A.I., & Rinawan, F.R. (2021). Riwayat Status
Imunisasi Dasar Berhubungan dengan Kejadian Balita Stunting. JKM (Jurnal Kebidanan
Malahayati). Vol. 7, No. 4.
Wijayanti, Erna E. 2019. Hubungan antara BBLR dan ASI Eksklusif dengan Kejadian
Stunting pada Balita Usia 2-5 Tahun. Jurnal Kesehatan dr. Soebandi. Vol. 1, No.7.
Fatikasari R, Wahyani AD, Ratnasari D. Hubungan Berat Bayi Lahir dan Status Gizi Balita Usia 24-59 Bulan di Desa Pesantunan Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes. 2023. JIGK. Vol 4 No 02 : 16-26.