Optimasi Debit Air Saluran Irigasi pada Bendung Sungapan Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Studi Kasus Saluran Induk Simangu 844,74 Ha

Authors

  • Untung Udin Universitas Muhadi Setiabudi
  • Abdul Khamid Universitas Muhadi Setiabudi
  • Muhammad Taufiq Universitas Muhadi Setiabudi
  • Dwi Denny Apriliano Universitas Muhadi Setiabudi
  • Imron Universitas Muhadi Setiabudi

DOI:

https://doi.org/10.46772/ibj.v2i1.1354

Keywords:

Efisiensi penyaluran air, kehilangan air, evaporasi, rembesan

Abstract

Ketersediaan air, kebutuhan air dan bagaimana cara membagi air yang ada tersebut sejauh mungkin adil dan merata agar semua tanaman dapat tumbuh dengan baik sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil produksi. Analisa kebutuhan Air Irigasi merupakan salah satu tahap penting yang diperlukan dalam perencanaan dan pengelolaan sistem irigasi. Peningkatan tekanan pada sumber daya air yang tersedia untuk irigasi dan kebutuhan lainnya, terutama selama musim kemarau, membutuhkan jaringan irigasi yang memiliki efisiensi yang tinggi untuk menyalirkan air irigasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi penyaluran dan jumlah kehilangan air di saluran sekunder dan tersier dari jaringan irigasi pilihan yaitu pada Saluran Induk Simangu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penyaluran rata-rata untuk Saluran Induk Simangu adalah 52,47%. Rata-rata kehilangan air dan efesiensi penyaluran air di saluran sekunder berturut-turut adalah 0.048 m3/dtk dan 81,11%. Kehilangan tersebut disebabkan oleh penguapan 2,73 x 10-7 m3/dtk, rembesan 0,7 m3/dtk dan faktor lainnya 0,04548 m3/dtk. Kehilangan air rata-rata di saluran tersier adalah 0.01 m3/dtk yang merupakan kehilangan akibat adanya penguapan 5,046 x 10-8 m3/dtk, rembesan 0,00033m3/dtk dan faktor lainnya 0,00994 m3/dtk. Hal tersebut menyebabkan efisiensi penyaluran air di saluran tersier sekitar 71,88%. Namun, kinerja jaringan irigasi masih dikategorikan baik karena memiliki efisiensi penyaluran air yang lebih besar dari 60%. Kehilangan air di saluran tersier sebagian besar disebabkan oleh banyak bagian dinding dan dasar saluran yang rusak, dan adanya vegetasi dan sedimen pada saluran yang memperlambat aliran air.

Downloads

Published

2021-03-31

Issue

Section

Articles