UJI FITOKIMIA DAN KLT DARI LIMBAH DAUN BAWANG MERAH KERING DAN DAUN BAWANG MERAH SEGAR BREBES (Allium cepa L. var. aggregatum)
Uji Fitokimia dan KLT Dari Limbah Daun Bawang Merah Kering dan Daun Bawang Merah Segar Brebes (Allium Cepa L. Var. Aggregatum)
DOI:
https://doi.org/10.46772/jophus.v6i2.1769Keywords:
daun bawang merah, limbah, fitokimia, KLTAbstract
Bawang merah adalah komoditas utama kabupaten Brebes. Limbah bawang merah pun semakin meningkat seperti limbah daun bawang merah kering. Limbah ini biasa digunakan untuk makan ternak ataupun pupuk organik. Bawang merah secara tradisional banyak dimanfaatkan Masyarakat untuk mengobati demam, pusing dan influensa. Bawang merah juga dipercaya mampu menyembuhkan penyakit kardiovaskuler, diabetes dan mampu menurunkan resiko terjadinya kanker. Untuk itu, penelitian tentang kandungan senyawa dilakukan terhadap limbah daun bawang merah kering dan daun bawang merah segar untuk mengetahui dan membandingkan potensinya. Metode penelitian dilakukan dengan skrining fitokimia dan KLT untuk mengetahui adanya senyawa golongan alkaloid, saponin, flavonoid, dan tanin. Untuk KLT dilakukan untuk mengetahui adanya senyawa kuersetin. Hasilnya, alkaloid tidak terdapat dalam limbah daun bawang merah kering maupun daun bawang merah segar. Kandungan saponin, flavonoid, dan tanin memiliki hasil positif untuk kedua sampel. Senyawa kuersetin juga diidentifikasi ada dalam limbah daun bawang merah kering maupun daun bawang merah segar. Namun intensitas noda KLT lebih terlihat pada daun bawang merah segar. Kesimpulannya, limbah daun bawang merah kering maupun daun bawang merah segar mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tanin. Alkaloid tidak terdapat dalam limbah daun bawang merah kering maupun daun bawang merah segar.
References
Suleria HAR, Butt MS, Anjum FM, Saeed F, Khalid N. Onion: Nature protection against physiological threats. Crit Rev Food Sci Nutr. 2015;55(1):50–66.
Adji Suranto SA. Pijat Anak. Penebar PLUS+;
Hikmah SI, Anggarani MA. Kandungan Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Bawang Merah Nganjuk (Allium cepa L.). Unesa J Chem. 2021;10(3):220–30.
Suwardi F, Noer S. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah (Allium ascalonicum L.). In: SINASIS (Seminar Nasional Sains). 2020.
Apriyandi M. UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BAWANG MERAH (Allium cepa var. aggregatum L.) DENGAN METODE DPPH (1, 1-difenil-2-pikrilhidrazil). Universitas dr. SOEBANDI; 2022.
Edy HJ, Jayanti M. Pemanfaatan Bawang Merah (Allium cepa L) Sebagai Antibakteri di Indonesia. J Farm Medica/Pharmacy Med J. 2022;5(1):27–35.
Saadah H, Supomo S, Musaenah M. Aktivitas antibakteri ekstrak air kulit bawang merah (Allium cepa L.) terhadap bakteri Propionibacterium acnes. J Ris Kefarmasian Indones. 2020;2(2):80–8.
Wulaisfan R, Badia E, Musdalipah M, Ferlina F, Karmilah K. INHIBISI EKSTRAK DAUN BAWANG MERAH (Allium cepa L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococus aureus. War Farm. 2023;12(1):19–27.
Simanjuntak HA, Butar-Butar M. Uji Aktivittas Antifungi Ekstrak Etanol Umbi Bawang Merah (Allium Cepa L.) Terhadap Candida albicans Dan Pityrosporum Ovale. EKSAKTA J Penelit dan Pembelajaran MIPA. 2019;4(2):79.
Octaviani M, Fadhli H, Yuneistya E. Uji aktivitas antimikroba ekstrak etanol kulit bawang merah (Allium cepa L.) dengan metode difusi cakram. Pharm Sci Res. 2019;6(1):8.
Guntoro S. Membuat Pakan Ternak dan Kompos dari Limbah Organik. AgroMedia; 2013.
Tjitrosoepomo G. Taksonomi tumbuhan (spermatophyta). 2000;
Hasibuan AS, Edrianto V, Purba N. Skrining fitokimia ekstrak etanol umbi bawang merah (Allium cepa L.). J Farm. 2020;2(2):45–9.
Yulianti T. REVIEW ARTIKEL: POTENSI SENYAWA FLAVONOID BAWANG MERAH.
Fatmawati F, Ratnasari D, Masrikhiyah R. Kadar Kuesetin Cookies Bawang Merah (Allium Ascalonicum) dan Mocaf (Modified Cassava Flour) sebagai Pangan Alternatif Untuk Penderita Hiperkolesterol Levels of Kuesetin Cookies Onion (Allium Ascalonicum) and Mocaf (Modified Cassava Flour) as Alternative Foods For People With Hypercholesterol. J Ilmu Pangan dan Has Pertan. 2022;6(2):204–15.
Nasus E, Mutmainah R, others. Manfaat Bawang Merah Sebagai Antipiretik Pada Penanganan Anak Dengan Hipertermi: Studi Fenomenology. Media Publ Penelit Kebidanan. 2023;6(1):77–83.
Banu LS. Pemanfaatan Limbah Kulit Bawang Merah dan Ampas Kelapa sebagai Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Beberapa Tanaman Sayuran. J Ilm Respati. 2020;11(2):148–55.
Yunus EY, Hamdana AK, Wicaksono Y, Zunaidi BS, Arliansyah AA. Pendayagunaan Limbah Kulit Bawang Merah sebagai Bahan Pembuatan Pestisida Organik pada Desa Sekarkare. J Pengabdi Kpd Masy Nusant. 2022;3(1):216–9.
Ruslan R, Agustina S, Hasanah U, others. Penentuan nilai sun protection factor (spf) dari kulit bawang merah. J Redoks J Pendidik Kim Dan Ilmu Kim. 2019;2(1):34–43.
Rosyada AG. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.) dalam Menghambat Pembentukan Biofilm Staphylococcus aureus. Universitas Jenderal Soedirman; 2022.
Al-Ansari MM, Al-Humaid L, Aldawsari M, Abid IF, Jhanani GK, Shanmuganathan R. Quercetin extraction from small onion skin (Allium cepa L. var. aggregatum Don.) and its antioxidant activity. Environ Res. 2023;224:115497.
Wibowo S. Bud. Bawang & Bombay. Niaga Swadaya; 1991.
Masniawati A, Fahruddin F, Annisa S. Pemanfaatan Limbah Daun Bawang Merah Allium ascalonicum L. sebagai Pupuk Organik Cair (POC) dengan Penambahan Limbah Tomat dan EM4. J Ilmu Alam dan Lingkung. 2022;13(2).
Prayitno RS, others. Potensi dan Kapasitas Tampung Limbah Daun Bawang Merah sebagai Pakan Domba di Kabupaten Pati. J Sains dan Teknol Peternak. 2023;4(2):43–9.
Harborne JB. Metode fitokimia: Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Bandung ITB. 1987;
Wagner H, Bladt S. Plant drug analysis: a thin layer chromatography atlas. Springer Science & Business Media; 1996.