Pengaruh Implementasi Pelayanan Informasi Obat Terhadap Tingkat Kepuasan Pasien Di Apotek
DOI:
https://doi.org/10.46772/jophus.v2i02.422Keywords:
pelayanan informasi obat,, (PIO),, pelayanan kefarmasian,, kepuasan pasienAbstract
Pada pelayanan kesehatan, obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan untuk menghilangkan gejala dari suatu penyakit, mencegah penyakit, serta dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat. Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari pelayanan obat (drug oriented) menjadi pelayanan pasien (patient oriented)yang mengacu pada asuhan kefarmasian(pharmaceutical care). sehingga dapat menghindari risiko terjadinya medication error serta memenuhi kebutuhan pasien dan kepuasan pasien dalam memperoleh pengobatan atau pemberian obat dari apoteker. Penelitian ini membahas tentang implementasi pelayanan informasi obat kepada pasien yang ada di Apotek Sawojajar dan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan informasi obat oleh petugas apotek maupun apoteker.Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa hasil analisis diperoleh nilai P_value sebesar 0,024 (p<0,05) sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara implementasi PIO dan kepuasan pasien. Metode penelitian yang penulis ambil adalah penelitian deskriptif analitik yang akan menggunakan quisioner untuk dapat mengambil pernyataan pasien sebagai bahan uji dalam penelitian.Dengan adanya pemberian pelayanan informasi obat dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas mutu apotek dalam pelayanan informasi obat kepada pasien, memberikan pelayanan informasi obat yang benar, jelas dan tepat, mengetahui kelemahan dan keunggulan apotek dalam segi pelayanan informasi obat
References
Hanari Fajarini, Implementasi Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 73 tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jurnal Para Pemikir, Volume 7, Nomor 2, Juni 2018
Endang Sutrisno dan Hanari Fajarini, Legal Culture Of Pharmacist In The Perspective Of Pharmaceutical Services Standard In Pharmacies, Jurnal Dinamika Hukum, Volume 16, Nomor 2, September 2016, page.151
Devi Musfika, Hanari Fajarini, Tya Muldiyana, Evaluasi Obat Non Resep di Apotek Manjur Desa Petunjungan, Jurnal Ilmiah JOPHUS: Journal Of Pharmacy UMUS, Volume 1 Nomor 2, Februari 2020
Handayani, R.S., Raharni, dan Gitawati, R., Persepsi Konsumen Apotek Terhadap Pelayanan Apotek di Tiga Kota di Indonesia, Jurnal Makara Kesehatan, Volume 13 Nomor 1, 2009.
Hanari Fajarini, Apriyanti Ludin, Evaluasi Pelaksanaan Konseling di Apotek Etika Farma Brebes Berdasarkan Permenkes RI Nomor 73 Tahun 2016, Jurnal Sains dan Kesehatan, Volume 2 Nomor 4, November 2020
Azwar, S. 2000. Reabilitas Dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Belajar
Machfoedz, I. 2005. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan Dan Kebidanan. Yogyakarta : Fitramaya
Notoatmodjo, S. 2005. Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sugiyono, DR. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Yulyuswarni, Profil Pelayanan Informasi Obat Terhadap Pasien dengan Resep Antibiotik di Apotek Kota Bandar Lampung, Jurnal Analis Kesehatan, Volume 6 Nomor 1, Maret 2017
Delladari Mayefis, Auzal Halim, Rida Rahim, Pengaruh Kualitas Pelayanan Informasi Obat Terhadap Kepuasan Pasien Apotek X Kota Padang, Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Volume 13 Nomor 2, September 2015
Resa Setia, Olivia Datu, Jeane Mongi, Yusuf Tapehe, Evaluasi Pelayanan Informasi Obat di Apotek Kecamatan Tikala Kota Manado, Jurnal Biofamasetikal Tropis, Volume 1 Nomor 1, September 2018