ORGANOLEPTIK TELUR PUYUH ASIN YANG DIREBUS DENGAN LARUTAN GARAM
DOI:
https://doi.org/10.46772/jtfp.v4i01.1184Keywords:
telur puyuh, asin, larutan garam, rebus, organoleptikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perebusan dengan larutan garam 10% terhadap preferensi organoleptik telur puyuh asin oleh konsumen. Proses pengasinan dilakukan dengan inkubasi selama 2 x 24 jam, diikuti dengan perebusan menggunakan dua metode, yaitu air bersih (sampel A) dan larutan garam 10% (sampel B) selama 1 jam masing-masing. Parameter organoleptik dievaluasi oleh 36 panelis yang tidak terlatih. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t untuk membandingkan kedua sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perebusan dengan larutan garam 10% tidak memiliki dampak signifikan (P>0,05) terhadap rasa putih telur, kemasiran, tekstur putih telur, dan aroma. Namun, berdampak signifikan (P<0,05) terhadap rasa kuning telur dan warna kuning telur. Dalam hal preferensi, 19 panelis lebih menyukai sampel A dan 16 panelis menyukai sampel B. Secara keseluruhan, proses perebusan dengan larutan garam 10% berpengaruh terhadap kualitas organoleptik, tetapi tidak menunjukkan perbedaan dalam peningkatan level kriteria organoleptik.