Perbedaan Konsumsi Keberagaman Jenis Makanan terhadap Status Gizi Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan

Authors

  • Hanifah Maharani Program Studi Sarjana Terapan Gizi Klinis, Politeknik Kudus
  • Cyntia Ratna Sari Program Studi Sarjana Terapan Gizi Klinis, Politeknik Kudus

DOI:

https://doi.org/10.46772/jigk.v3i02.644

Keywords:

Keberagaman makanan, DDS, IMT, Role model

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyebab utama kematian di dunia yaitu sebesar 71% kematian di seluruh dunia. Faktor risiko penyebab terjadinya penyakit tidak menular adalah kurangnya mengonsumsi buah dan sayur. Konsumsi buah dan sayur di Indonesia belum mencapai bahkan setengah dari yang telah direkomendasikan. Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memilih menjadikan tenaga kesehatan sebagai role model mereka untuk hidup sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan konsumsi keberagaman jenis makanan terhadap status gizi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Analitik Observasional menggunakan rancangan cross sectional. Analisis data menggunakan independent ttest untuk mengetahui perbedaan skor keberagaman konsumsi makanan (DDS) dengan IMT pada tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan. Sampel adalah tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan dengan teknik purposive sampling. Hasil uji Independent t-test menunjukkan nilai p<0.05 yang berarti terdapat perbedaan keberagaman konsumsi makanan dan status gizi tenaga kesehatan dan non tenaga kesehatan. Serta tidak terdapat korelasi yang positif antara DDS dengan status gizi (IMT). Keberagaman konsumsi makanan tenaga kesehatan lebih tinggi jika dibandingkan dengan non tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan memiliki status gizi normal lebih banyak dibandingkan dengan status gizi tenaga non Kesehatan. Sehingga tenaga kesehatan terbukti dapat menjadi role model bagi masyarakat.

References

WHO G. WHO methods and data sources for life tables 1990-2016. InGlobal health estimates technical paper 2018 Mar.

Mboi N, Surbakti IM, Trihandini I, Elyazar I, Smith KH, Ali PB, Kosen S, Flemons K, Ray SE, Cao J, Glenn SD. On the road to universal health care in Indonesia, 1990–2016: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. The Lancet. 2018 Aug 18;392(10147):581-91.

Kementerian Kesehatan RI (2016) Konsumsi Makanan Penduduk Indonesia. Edited by Intan Suryantisa Indah. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (2017) Buletin Pemantauan Ketahanan Pangan. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI (2018) ‘Laporan Nasional RISKESDAS 2018’, Kementerian Kesehatan RI.

Dhungana RR, Bista B, Pandey AR, de Courten M. Prevalence, clustering and sociodemographic distributions of non-communicable disease risk factors in Nepalese adolescents: secondary analysis of a nationwide school survey. BMJ open. 2019 May 17;9(5):e028263.

Kementerian Kesehatan RI (2014) ‘Pedoman gizi seimbang’, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, p. 4.

Mileder LP, Schmidt A, Dimai HP. Clinicians should be aware of their responsibilities as role models: a case report on the impact of poor role modeling. Medical education online. 2014 Jan 1;19(1):23479.

Handayani L, Ma'ruf NA. Peran tenaga kesehatan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan puskesmas. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2010 Jan;13(1):21298.

Nadimin. Pola Makan, Aktivitas Fisik dan Status Gizi Pegawai Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. Jurnal Media Gizi Pangan. 2011. 11(1):1-6.

Siswanto, Susila, S. (2016) Metodologi Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Pertama. Yogyakarta: Bursa Ilmu.

Ratnasari D, Purniasih L. STATUS GIZI DAN POLA KONSUMSI MAKANAN ANAK USIA SEKOLAH (7-12 TAHUN) DI DESA KARANGSEMBUNG. Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK). 2019 Aug 29;1(01):34-41.

Food Agriculture Organization (2013) Guidelines for measuring household and individual dietary diversity. Edited by T. B. and M. C. D. Gina Kennedy. Rome.

Jayawardena R, Byrne NM, Soares MJ, Katulanda P, Yadav B, Hills AP. High dietary diversity is associated with obesity in Sri Lankan adults: an evaluation of three dietary scores. BMC public health. 2013 Dec;13(1):1-8.

Kant AK, Schatzkin A, Harris TB, Ziegler RG, Block G. Dietary diversity and subsequent mortality in the first national health and nutrition examination survey epidemiologic follow-up study. The American journal of clinical nutrition. 1993 Mar 1;57(3):434-40.

Notoatmodjo S, Anwar H, Ella NH, Tri K. Promosi kesehatan di sekolah. Jakarta: rineka cipta. 2012:21-3.

United Nations System Standing Commite On Nutrition (2008) ‘Dietary Diversity (DD)’, pp. 1–6.

Downloads

Published

2022-02-28

How to Cite

Maharani, H., & Sari, C. R. . (2022). Perbedaan Konsumsi Keberagaman Jenis Makanan terhadap Status Gizi Tenaga Kesehatan dan Non Tenaga Kesehatan. Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan (JIGK), 3(02), 62–70. https://doi.org/10.46772/jigk.v3i02.644

Issue

Section

Articles