Pendampingan Pengelolaan Desa Wisata Batumarta Unit II
DOI:
https://doi.org/10.46772/jamu.v1i02.546Keywords:
Pendampingan,, Pengelolaan, Desa Wisata.Abstract
Pengembangan desa wisata dapat diwujudkan dengan memperkenalkan dan mengangkat potensi-potensi yang dimiliki oleh desa. Untuk itu pemerintah dan masyarakat harus memperhatikan dan memahami secara detail karakteristik, kelebihan dan kelemahan desa, sehingga pengembangan desa wisata dapat sesuai dengan potensi desa yang mereka miliki. Untuk itulah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan agar pemerintah dan masyarakat memiliki persepsi yang sama dalam mengembangkan potensi desa Batumarta II menjadi desa dengan potensi desa wisata. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah penyuluhan, diskusi dan tanya jawab. Adapun hasil dari kegiatan pendampingan ini adalah terbukanya wawasan dan pemikiran warga serta pemerintah tentang karakteristik, kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh desa mereka, sehingga kegiatan ini menimbulkan motivasi yang kuat dari warga dan pemerintah untuk lebih produktif dan bersemangat dalam mewujudkan desa batumarta unit II menjadi desa wisata berskala nasional.
References
Alfiah, S., Andriani, J., Lesmana, R., Sunardi, N., & Furyanah, A. (2019). Manajemen Pengelolaan Desa Wisata Pada Desa Cimanggu, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Privinsi Jawa Barat (Studi Kasus pada Curug Paok dan Bukit Pasir Jaka). Jurnal Abdi Masyarakat Humanis, 1(1).
Amaru, K., Asdak, C., & Balia, R. (2013). Penyuluhan pengenalan peta dan identifikasi potensi daerah untuk pembuatan peta potensi desa di Desa Jatimekar dan Desa Cijati Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Dharmakarya, 2(1).
Bawono, I. R. (2019). Optimalisasi potensi desa di Indonesia. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Dewi, M. H. U. (2013). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara, 3(2).
Hermawan, H. (2016). Dampak pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap ekonomi masyarakat lokal. Jurnal Pariwisata, 3(2), 105–117.
Prafitri, G. R., & Damayanti, M. (2016). Kapasitas Kelembagaan Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus: Desa Wisata Ketenger, Banyumas). Jurnal Pengembangan Kota, 4(1), 76–86.
Press, U. G. M. (2019). Agro dan Desa Wisata: Profil Desa Wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Gadjah Mada University Press. https://books.google.co.id/books?id=MqSnDwAAQBAJ
Riant Nugroho, F. A. S. S. A. P. M. P. (2021). Membangun Desa Wisata Bagian 4: Praktik Membangun Desa Wisata. Elex Media Komputindo. https://books.google.co.id/books?id=V1ssEAAAQBAJ
Sidiq, A. J., & Resnawaty, R. (2017). Pengembangan desa wisata berbasis partisipasi masyarakat lokal di desa wisata Linggarjati Kuningan, Jawa Barat. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 38–44.
Soleh, A. (2017). Strategi Pengembangan Potensi Desa. Jurnal Sungkai.
Wahyuni, D. (2018). Strategi pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan Desa Wisata Nglanggeran. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial, 9(1), 85–102.