Analisis Kadar Zat Besi (Fe) pada Mi Basah Dengan Penambahan Tepung Daun Pepaya Jepang (Cnidoslocus aconitifolius) sebagai Makanan Alternatif pada Anemia Remaja Putri

Authors

  • Jihan Oktavia Anggraeni Universitas Muhadi Setiabudi
  • Yuniarti Dewi Rahmawati Universitas Muhadi Setiabudi
  • Rifatul Masrikhiyah Universitas Muhadi Setiabudi

DOI:

https://doi.org/10.46772/jigk.v6i01.1569

Keywords:

mi basah, tepung daun pepaya jepang, zat besi, proksimat, organoleptik

Abstract

Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita malnutrisi dan anemia. Pepaya jepang memiliki banyak kandungan, dalam 100 gram daun pepaya jepang mengandung protein 5,7%, lemak 0,09 gr, karbohidrat 6,70 gr, kalsium 217,2 mg, fosfor 39 mg, zat besi 11,4 mg, vitamin C 16,7 mg, serat 1,9% dan air 85,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun papaya jepang terhadap kandungan kandungan zat besi, mutu organoleptik mi basah, serta uji proksimat hasil perlakuan yang disukai pada uji organoleptik. Metode analisis data yang digunakan untuk uji kandungan zat besi adalah metode Ducan (DMRT) mendapatkan hasil ada pengaruh nyata penambahan tepung daun papaya jepang dalam pembuatan mi basah terhadap kandungan zat besi. Kandungan zat besi tertinggi ditemukan pada perlakuan P4 yaitu dengan nilai rata-rata 4,8 mg/L. Analisis data organoleptic menggunakan metode Anova Oneway dengan tingkat keyakinan 95% dan mendapatkan hasil  p=0,00 (p<0,05) sehingga dilanjutkan dengan uji DMRT. Perlakuan yang paling banyak disukai pada uji organoleptic (warna, aroma, rasa dan tekstur) yaitu P2. Analisis mutu proksimat mi basah dengan penambahan tepung daun pepaya jepang dengan perlakuan terbaik P2 memiliki kadar air 53,85%, kadar abu 0,04%, kadar protein 6,79%, kadar lemak 0,8%dan karbohidrat 38,51%.

References

WHO.2019.https://www.who.int/medical_devices/initiatives/anaemia_control/en/

KBBI. 2018: 912. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Harahap, N. A. 2007. Pembuatan Mie Basah Dengan Penambahan Wortel ( Daucus

Carota L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Sumatra Utara

Sears, W., & Sears, M. 2003. The baby book (Terjemahan). Jakarta: Serambi lmu

Semesta.

Adriani, M; Wirjatmadi, B. 2016 Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta :

Prenadamedia Group

Supriyanto, 1992. Mie Basah dari Berbagai Jenis Pati, Laporan Penelitian, Fakultas

Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Ananda, Mardathillah. 2019. Pengembangan Bolu Kukus Berbahan Dasar Sari Kurma

(phoenix dactilifera) Sebagai Pangan Alternatif Penderita Anemia. Stikes Perintis

Padang : Padang

Silviana, E. 2019. Uji Organoleptik dan Kadar Protein Terhadap Susu Nabati Berbahan

Baku Kacang Tanah dengan Penambahan Perisa Jeruk Manis. Skripsi Program Studi

Pendidikan Biologi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Suyatmi, dan Damayanti. 2014. Pengaruh Ekstrak Klorofil Daun Pepaya (Carica

papaya, Linn.)Terhadap Struktur Histologis Hepar Tikus Putih yang Diinduksi

Parasetamol dosis tinggi. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Biyumna Utiya Listy, Wiwik Siti Windrati, Nurud Diniyah. 2017. Karakteristik Mie

Kering Terbuat Dari Tepung Sukun (Artocarpus Altilis) Dan Penambahan Telur. Jurnal

Agroteknologi. Vol 11. No 1. 24-33.

Akhmad, Solikhin. 2020. Uji Organoleptik Tepung Ampas Tahu Dengan Variasi Lama

Pengeringan. Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK). Universitas Muhadi Setiabudi

Brebes

Winarno F.G. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Downloads

Published

2024-08-14

How to Cite

Anggraeni, J. O., Rahmawati, Y. D., & Masrikhiyah, R. (2024). Analisis Kadar Zat Besi (Fe) pada Mi Basah Dengan Penambahan Tepung Daun Pepaya Jepang (Cnidoslocus aconitifolius) sebagai Makanan Alternatif pada Anemia Remaja Putri. Jurnal Ilmiah Gizi Kesehatan (JIGK), 6(01), 22–29. https://doi.org/10.46772/jigk.v6i01.1569

Issue

Section

Articles