DAMPAK UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL PADA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA WARGA KEPUNDUHAN

Authors

  • Rosalina Subekti Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pancasakti Tegal
  • Primadina Anismaditya Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasakti Tegal

DOI:

https://doi.org/10.46772/semantika.v2i01.263

Keywords:

hoaks, ujaran kebencian, bahasa, berita bohong, masyarakat

Abstract

Masyarakat perlu mengetahui apa itu berita hoax untuk mencegah atau mengurangi dampak negatif dari berita hoax tersebut, serta bersikap lebih bijaksana dalam menanggapi perkembangan teknologi informasi dan menelaah kebenaran dari informasi sebelum dibagikan ke orang lain. Cepatnya penyebaran informasi tetap perlu disikapi dengan tenang dan jernih. Masyarakat harus lambat dalam mempercayai informasi yang diperoleh dengan memastikan kembali ke beberapa sumber yang terpercaya. Adanya “Sosialisasi Anti Hoaks” ini bertujuan untuk mengenalkan kepada warga Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. Memberikan sosialisasi kepada warga Desa Kepunduhan Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal akan pentingnya mengakses berita. Untuk solusinya sendiri masyarakat tentu harus menyaring berita terlebih dahulu tidak langsung mensharringnya. Tentu jika hal demikian bisa dilakukan akan sedikit mengurangi berita hoaks dimedia sosisal seperti facebook. Twitter, Instagram, Whatshap, dan media sosial lainnya. Dan diharapkan masyarakat harus sedikit pandai menilai mana yang berita hoaks bohongan alias rekayasa dan mana yang real nyata kebenarannya.

References

S. MacAvaney, H. R. Yao, E. Yang, K. Russell, N. Goharian, and O. Frieder, “Hate speech detection: Challenges and solutions,” PLoS One, vol. 14, no. 8, 2019, doi: 10.1371/journal.pone.0221152.

A. Ben-David and A. Matamoros-Fernández, “Hate speech and covert discrimination on social media: Monitoring the Facebook pages of extreme-right political parties in Spain,” Int. J. Commun., vol. 10, 2016.

R. Cohen-Almagor, “Taking North American White Supremacist Groups Seriously: The Scope and Challenge of Hate Speech on the Internet,” International Journal for Crime, Justice and Social Democracy, vol. 7, no. 2. 2018, doi: 10.5204/ijcjsd.v7i2.517.

N. Chetty and S. Alathur, “Hate speech review in the context of online social networks,” Aggression and Violent Behavior, vol. 40. 2018, doi: 10.1016/j.avb.2018.05.003.

S. Ullmann and M. Tomalin, “Quarantining online hate speech: technical and ethical perspectives,” Ethics Inf. Technol., vol. 22, no. 1, 2020, doi: 10.1007/s10676-019-09516-z.

N. P. Putri, “Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Generasi Millennial,” Widyabastra, vol. 05, no. 1, 2017.

D. Rumandang Bulan, “Bahasa Indonesia Sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia,” J. jisipol, vol. 3, 2019.

H. Cho, X. C. Wang, and T. Christ, “Social-Emotional Learning of Refugee English Language Learners in Early Elementary Grades: Teachers’ Perspectives,” J. Res. Child. Educ., vol. 33, no. 1, 2019, doi: 10.1080/02568543.2018.1531449.

A. P. Rahayu, “Menumbuhkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pendidikan dan pengajaran,” J. Paradig., vol. 2, no. 1, 2015.

Nurpratiwiningsih, Laelia, “Pengaruh Globalilisasi terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia bagi Masyarakat, ” J. Kontekstual, vol.1, n0. 02, 2020.

Kurniawan, Prasetyo Yuli dan Ikfi Rizqi Amaliyah, "Analisis Gejala Linguistik dalam Ranah Perdagangan Desa Jatimakmur, " Jurnal Semantika, vol.1, no.02, 2020.

M. Pohjonen and S. Udupa, “Extreme speech online: An anthropological critique of hate speech debates,” Int. J. Commun., vol. 11, 2017.

A. Fino, “Defining Hate Speech,” J. Int. Crim. Justice, vol. 18, no. 1, 2020, doi: 10.1093/jicj/mqaa023.

Downloads

Published

2020-09-02

How to Cite

Subekti, R., & Anismaditya, P. (2020). DAMPAK UJARAN KEBENCIAN DI MEDIA SOSIAL PADA PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA PADA WARGA KEPUNDUHAN. Jurnal Ilmiah SEMANTIKA, 2(01). https://doi.org/10.46772/semantika.v2i01.263

Issue

Section

Articles