LIMBAH UDANG SEBAGAI KALDU BUBUK: ANALISIS KADAR AIR, AKTIVITAS AIR, DAN EVALUASI ORGANOLEPTIK DENGAN METODE PENYANGRAIAN
DOI:
https://doi.org/10.46772/jtfp.v4i02.1542Keywords:
Kaldu bubuk, Kadar air, Aktivitas air, OrganoleptikAbstract
Limbah udang (kulit dan kepala) dapat dimanfaatkan untuk membuat kaldu bubuk yang sering digunakan sebagai penambah rasa pada makanan. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah udang dalam pembuatan kaldu bubuk dengan memperhatikan kadar air, aktivitas air, dan aspek organoleptik. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan berbeda dalam proses pengeringan dan tiga kali pengulangan. Keempat perlakuan tersebut melibatkan variasi waktu penyangraian, yaitu K1 (30 menit), K2 (40 menit), K3 (50 menit), dan K4 (60 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kadar air yang sesuai standar terdapat pada perlakuan K4 (3,93). Aktivitas air (Aw) kaldu bubuk berkisar antara 0,4 hingga 0,52. Dalam uji organoleptik, perlakuan terbaik pada parameter kenampakan adalah K1 (dengan skor 6,48), sedangkan pada parameter aroma, perlakuan terbaik adalah K2 (dengan skor 6,25). Nilai tertinggi pada parameter rasa ditemukan pada perlakuan K3 (dengan skor 6,30). Selain itu, perlakuan K4 memberikan tekstur terbaik (dengan skor 6,87), dan parameter warna terbaik ditemukan pada perlakuan K1 (dengan skor 6,57). Dengan demikian, berbagai waktu penyangraian dapat digunakan untuk menghasilkan kaldu bubuk dengan kualitas yang seimbang dan sesuai dengan preferensi konsumen.